Ikatan Santri Alumni Al-Muhajirin (ISMI) wilayah Jakarta menggelar pengajian akbar yang sarat makna bersama KH. R. Marpu Muhidin Ilyas, MA. Acara ini berlangsung penuh khidmat, dihadiri oleh para alumni khusus yang berkuliah di Jakarta dan sekitarnya. Kegiatan dimulai dengan pembukaan, pembacaan ayat suci Al-Qur'an dan shalawat oleh Zaki, disusul sambutan dari Ketua ISMI Jakarta, Ilham Faruq, yang juga alumni Al-Muhajirin.
Kajian KH. R. Marpu Muhidin Ilyas: Menyemai Keberkahan Melalui Kebersihan Hati
KH. Marpu Muhidin Ilyas menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya ilmu dan kebersihan hati sebagai fondasi hidup seorang santri. Beliau memulai dengan menjelaskan berbagai peran seorang penuntut ilmu, mulai dari:
KH. Marpu juga menekankan bahwa seorang santri harus menghindari sikap istikbar atau merasa setara dengan guru, karena hal tersebut akan menghilangkan keberkahan ilmu.
Kebersihan Batin sebagai Misi Utama Santri
Beliau mengingatkan pentingnya mendahulukan kebersihan batin sebelum menuntut ilmu, sebagaimana shalat tidak sah tanpa bersuci. Ilmu, menurut beliau, adalah ibadah hati dan pendekatan batin kepada Allah SWT.
Menjadi Santri yang Berkepribadian Mulia
Sebagai penutup, KH. Marpu mengajak seluruh peserta untuk terus belajar, menjaga kebersihan hati, dan mempererat hubungan batin dengan guru. "Keberkahan ilmu hanya akan hadir ketika hati kita bersih dan terhubung dengan Allah melalui guru yang membimbing," ujarnya.
Pengajian akbar ini menjadi momentum penting bagi keluarga besar ISMI untuk memperkuat solidaritas dan meneguhkan misi sebagai santri yang berilmu, berakhlak mulia, dan berkomitmen pada kebersihan hati. Dengan semangat yang terus menyala, ISMI Jakarta siap melanjutkan tradisi keilmuan dan keberkahan.
Tinggalkan Komentar