Purwakarta, 2 Agustus 2024 – SMA-MA Al-Muhajirin Purwakarta terus menegaskan komitmennya dalam mencetak generasi digital yang siap menghadapi tantangan era teknologi. Di bawah bimbingan guru TIK yang inovatif, Asep Sunarya, siswa kelas 12 MI-PS diajak untuk menyelami dunia HTML dengan pendekatan yang tak hanya mendidik, tetapi juga menginspirasi.
Kegiatan belajar mengajar (KBM) hari ini dimulai dengan sesi "Niat" yang mengajak siswa untuk merenungkan tujuan mereka belajar, disertai dengan motivasi spiritual yang mengakar pada hadits Nabi Muhammad SAW. Ini bukan sekadar pembelajaran teknis, melainkan juga penanaman nilai-nilai keislaman yang menjadi fondasi utama pendidikan di SMA-MA Al-Muhajirin.
Setelah membangun motivasi, siswa diajak masuk ke tahap "Istima'" (menyimak) dengan cara yang tak biasa. Asep Sunarya memecahkan kebekuan kelas dengan pertanyaan provokatif tentang HTML, menantang siswa untuk menunjukkan sejauh mana pengetahuan mereka. Atmosfer kelas yang semula tenang tiba-tiba berubah dinamis, saat Asep mulai menjelaskan anatomi elemen-elemen HTML dan mengungkap rahasia di balik tag-tag dasar yang membangun internet.
Namun, pembelajaran di sini bukan hanya soal teori. Di tahap "Faham," Asep Sunarya membawa siswa lebih jauh dengan memberikan tugas praktis—membuat halaman HTML yang memuat elemen dasar dan atribut penting. Diskusi pun mengalir deras, dengan siswa saling bertukar ide dan tips untuk menyusun kode dengan sempurna. Ini adalah momen di mana kreativitas dan logika bertemu, membuktikan bahwa teknologi bisa menjadi alat ekspresi yang powerful.
Tahap "Hafal" mungkin terdengar konvensional, namun Asep Sunarya memutarbalikkan ekspektasi. Dengan metode yang menarik, guru ini memandu siswa untuk menghafal tag-tag HTML melalui pengulangan yang tidak monoton, melainkan interaktif dan penuh tantangan. Siswa tidak hanya menghafal, mereka memahami esensinya.
Ketika sampai pada tahap "Amal," Asep Sunarya sekali lagi mengejutkan dengan tugas proyek yang menantang: membuat sebuah halaman web sederhana namun fungsional, menggunakan semua elemen HTML yang telah dipelajari. Bagi siswa yang berhasil menyelesaikan tantangan ini, kesempatan untuk mempresentasikan hasil kerja mereka di depan kelas menjadi momen yang ditunggu-tunggu—bukan hanya sebagai ajang unjuk kebolehan, tetapi juga pembelajaran kolektif.
Tahap "Nasyru" menutup KBM dengan gaya yang mencerminkan era digital saat ini. Hasil proyek dan materi pembelajaran tidak hanya dipresentasikan di kelas, tetapi juga disebarluaskan melalui platform online. Ini bukan hanya tentang berbagi pengetahuan, tetapi juga membangun portofolio digital yang bisa diakses oleh publik.
Penilaian yang dilakukan pada akhir sesi bukan sekadar angka di atas kertas. Asep Sunarya menilai siswa berdasarkan pemahaman mendalam mereka tentang HTML—sebuah penilaian yang mencakup analisis anatomi elemen, penggunaan atribut yang cerdas, dan struktur dokumen yang rapi. Ini adalah penilaian yang menantang siswa untuk berpikir lebih dalam, dan bukan hanya mengejar nilai.
Dengan metode yang inovatif dan pendekatan yang berpusat pada pengembangan karakter serta keterampilan, SMA-MA Al-Muhajirin Purwakarta membuktikan bahwa pembelajaran TIK bisa lebih dari sekadar teori. Ini adalah investasi dalam masa depan, membekali siswa dengan pengetahuan dan nilai yang akan mereka bawa sepanjang hidup mereka. Asep Sunarya telah menetapkan standar baru dalam pengajaran TIK—sebuah standar yang menginspirasi dan memotivasi.
Tinggalkan Komentar