Info Sekolah
Selasa, 25 Mar 2025
  • Sekolah Integrasi Ilmu dan Madrasah Kader Ulama Terbaik di Purwakarta
  • Sekolah Integrasi Ilmu dan Madrasah Kader Ulama Terbaik di Purwakarta

KH. R. Marpu Muhiddin Ilyas Ajak Santri Pelajari Ilmu Rasulullah sebelum lmu itu hilang : Ngaji kabeh! Santri harus mau Ngaji, Karena tidak bisa disebut santri jika tidak mau ngaji.

Terbit : Selasa, 22 Oktober 2024 - Kategori : Berita

Purwakarta, 22 Oktober 2024
Pesan dan Sambutan pada Hari Santri Nasional 2024 Yayasan Al-Muhajirin
KH. R. Marpu. Muhiddin Ilyas, MA (Pengasuh Pondok Pesantren Al-Muhajirin Pusat)

Hari Santri Nasional adalah bentuk apresiasi negara terhadap peran santri dalam kemerdekaan dan pembangunan. Maka, Hari Santri Nasional adalah cara kita, melalui Nahdlatul Ulama, untuk menyadarkan diri kita dan dunia bahwa Indonesia ini dibangun, berdiri, berjalan, dan bergerak hingga hari ini, sampai detik ini, dengan sebagian besar perjuangan santri.

Sebetulnya, santri yang dimaksud adalah para ulama, tetapi tidak ada ulama tanpa santri. Tidak mungkin ada keulamaan yang diraih tanpa pernah menjalani peran sebagai santri. Santri belum tentu ulama, tapi ulama pasti adalah santri. Kalau kita lihat, Hari Santri diambil dari tanggal 22 Oktober, yang merupakan Titimangsa Resolusi Jihad. Itu sebenarnya adalah peran ulama, tetapi di belakang ulama ada santri yang taat, patuh, royal, penuh cinta, dan siap mengikuti ulamanya.

Baca Juga:  Merajut Kebersamaan dan Kebersihan Batin: Pengajian Akbar ISMI Jakarta Bersama KH. R. Marpu Muhidin Ilyas, MA

Maka, Hari Santri ini adalah cara kita mengingatkan diri kita di pesantren-pesantren, khususnya di Al-Muhajirin, tentang bagaimana kita punya peran besar untuk bangsa ini. Bagaimana kita punya peran di dalam politik, ekonomi, sosial, dan segala hal lainnya. Tetapi, intinya adalah: tidak mungkin kalian sebagai santri akan memiliki kontribusi peran besar kecuali hakikat kesantrian ada dalam diri kita. Tidak mungkin siapapun ingin berperan besar dalam pembangunan bangsa ini, mengisi kemerdekaan, melanjutkan perjuangan, menjaga NKRI, serta mewarisi semangat Rasulullah dalam jihad untuk mengorbankan jiwa raga untuk bangsa ini.

Bohong jika ada orang yang berteriak-teriak sebagai santri atau apapun, ingin memberikan sumbangsih untuk bangsa kita ini, kecuali hakikat kesantrian ada dalam diri dia. Hakikat kesantrian itu tiada lain adalah ilmu-ilmu Rasulullah SAW.

Baca Juga:  Santri MA Al-Muhajirin Pusat Ukir Prestasi Gemilang: Juara 3 Musabaqah Qiroatil Kutub (MQK) III Tingkat Pondok Pesantren Se - Jawa Barat

Maka, pesan saya singkat, seperti yang Rasulullah pesankan kepada kita:

تَعَلَّمُوا العِلْمَ قَبْلَ أَنْ يَذْهَبَ العِلْمُ
(Pelajarilah ilmu Rasulullah sebelum ilmu itu hilang).

Ngaji kabeh! Santri harus mau ngaji, karena tidak bisa disebut santri jika tidak mau ngaji.

KH. R. Marpu. Muhiddin Ilyas, MA (Pengasuh Pondok Pesantren Al-Muhajirin Pusat) pada sambutan nya di Hari Santri Nasional 2024 Yayasan Al-Muhajirin

Baca Juga:  Kajian Online Selama Liburan: Santri Al-Muhajirin Pusat Dapatkan Ilmu dari Syaikh Hasan Al-Ghoni dari Mesir

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

 

Nama Depan
Nama Belakang
E-mail
Pesan
Formulir telah berhasil dikirimkan!
Ada beberapa kesalahan saat mengirimkan formulir. Harap verifikasi kembali semua bidang formulir.
Maret 2025
S S R K J S M
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
31